Sterilisasi dan pembuatan media
Mikroorganisme adalah makhluk hidup yang paling kecil
dan bersifat mikroskopis atau tidak kasat mata. Mikroorganisme adalah makhluk
hidup sederhana yang terbentuk dari satu atau beberapa sel yang hanya dapat
dilihat dengan mikroskop, berupa tumbuhan atau hewan yang biasanya hidup secara
parasit atau saprofit. Termasuk golongan ini adalah bakteri, cedawan atau jamur
tingkat rendah, ragi yang menurut sistematik
masuk golongan jamur, ganggang, hewan bersel satu atau protozoa, dan
virus yang hanya nampak dengan mikroskop electron. Satu tahapan penting yang
harus dilakukan dan merupakan aturan standar selama melaksanakan praktikum atau
kerja mikrobiologi adalah sterilisasi. Prinsip sterilisasi adalah proses atau
kegiatan membunuh semua organisme atau spora yang ada pada alat atau bahan yang
akan digunakan. Sterilisasi sangat diutamakan dalam melakukan diagnose mikrobiologi
, baik itu sterilisasi alat maupun medianya. Sterilisasi terdiri atas tiga yaitu cara mekanik, cara fisik, dan
cara kimiawi. Sterilisasi cara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan
yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba
tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan
yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik. Sterilisasi secara
fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran. Sterilisasi secara
kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan, antara lain alcohol.
Media
pertumbuhan adalah suatu subsrat untuk menumbuhkan mikroba. Media pertumbuhan
mikroba adalah suatu bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi)
yang diperlukan mikroorganisme untuk pertumbuhannya. Mikroba memanfaatkan
nutrisi media berupa molekul-molekul
kecil yang disusun untuk menyusun komponen sel. Media pertumbuhan dapat dilakukan isolat mikroorganisme
menjadi kultur murni dan juga memanipulasi komposisi media pertumbuhannya. Jenis-jenis
media pertumbuhan mikroba terdiri atas
media berdasarkan sifat fisik dan media berdasarkan komposisi. Media
bersadarkan sifat fisik yaitu media padat merupakan media yang mengandung agar
15% sehingga setelah dingin media menjadi padat. Media setengah padat merupakan
media yang mengandung agar 0,3-0,4% sehingga menjadi sedikit kenyal, tidak
padat, tidak begitu cair. Media cair, yaitu media yang tidak mengandung agar.
Media berdasarkan komposisi yaitu media sintetis, merupakan media yang
komposisi zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti. Media semi
sintetis, merupakan media yang sebagian komposisinya diketahui secara pasti.
Media nonsintetis, yaitu media yang dibuat dengan komposisi yang tidak
diketahui secara pasti dan langsung diekstrak dari bahan dasarnya.
1.
Apa itu Sterilisasi?
Sterilisasi adalah suatu proses penghilangan semua jenis organisme hidup, dalam hal ini adalah mikroorganisme (protozoa, fungi, bakteri, mycoplasma, virus) yang terdapat dalam suatu benda. Proses ini melibatkan aplikasi biocidal agent atau proses fisik dengan tujuan untuk membunuh/menghilangkan mikroorganisme. Prinsip yaitu mematikan semua mikroorganisme baik
induk spora maupun sel mikroba itu sendiri yang kemungkinan kontaminan pada
alat atau media pembuat mikroba. Jenis-jenis sterilisasi terbagi atas 3 yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi. Secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu
saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikrob) sehingga
mikroba tertahan pada saringan tersebut.. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan
dengan pemanasan & penyinaran. Pemanasan yaitu Pemijaran (dengan api
langsung) dengan cara membakar alat pada api secara langsung. Sterilisaisi
secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.
2.
Sterilisasi
fisik dengan Autoclave
Autoclave adalah alat sterilisasi dengan menggunakan panas uap dan
tekanan tinggi. Proses sterilisasi dilakukan dengan cara alat dan media
dimasukkan di dalam autoclave pada
suhu 121oC dengan tekanan 1 atm
selama 15 menit. Peningkatan tekanan pada autoclave tidak dimaksudkan untuk membunuh mikroorganisme,
melainkan meningkatkan suhu dalam autoclave.
Suhu yang tinggi inilah yang akan membunuh mikroorganisme. Autoclave terutama pada suhu
1210C ditujukan untuk membunuh
endospora, yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan,
kekeringan, dan antibiotik.
3.
Sterilisasi Kimiawi dengan Alkohol
Alkohol merupakan salah satu bahan sterilisasi basah. Alkohol yang
sering digunakan dalam sterilisasi adalah alkohol 70%. Alkohol jenis ini banyak
digunakan jadi bahan sterilisasi karena bisa membunuh bakteri atau kontaminan
melalui denaturasi unsur protein dan melarutkan membran lemak yang ada di tubuh
bakteri tersebut.
4.
Media pertumbuhan mikroba
Media
adalah bahan yang terdiri atas kandungan-kandungan nutrisi yang dibutuhkan
untuk pertumbuhan mikroba. Media pertumbuhan
mikroba berdasarkan komposisinya terbagi atas tiga yaitu, media alami, sintesis
dan semo-sintesis. Media alami adalah media yang tersusun atas bahan-bahan
alami yang tidak diketahui secara pasti komposisinya, contohnya yaitu tomato
juice agar. Medium sintetis yaitu media yang komposisi
zat kimianya diketahui jenis dan takarannya secara pasti. Zat-zat buatan yang
digunakan merupakan ekstrak dari bahan-bahan yang mengandung nutrisi sesuai
dengan kebutuhan mikroba seperti ekstrak daging, kentang, ragi dan sebagainya.
Media sintetik digunakan dalam praktikum untuk menguji metabolisme suatu
mikroorganisme. Media sintetik yang digunakan dalam praktikum ini yaitu media Natrium Agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), dan Plate
Count Agar (PCA) yang komposisi pembuatannya ditentukan oleh manusia. Media semisintetis merupakan media perpaduan
antara media sintetik dan media alami. Media ini dibuat dengan cara
mencampurkan media alami seperti tauge dan kentang dengan media sintetik agar. Pencampuran media
dilakukan agar komposisi dari media yang dibuat dapat diketahui secara pasti.
·
Media
Potato Dextrose Agar (PDA)
Media Potato Dextrosa Agar (PDA) merupakan
media sintetik. Media merupakan tempat dimana tejadi perkembangan
organisme. Organisme menyerap karbohidrat dari kaldu kentang dan gula
serta dari agar yang telah bercampur. Hal inilah yang menyebabkan mengapa
kentang harus di potong dadu, agar karbohidrat di kentang dapat keluar dan menyatu
dengan air sehngga menjadi kaldu. Semakin kecil permukaan, maka semakin
besar daya osmosisnya. Media
Potato Dextrose Agar (PDA) berfungsi
untuk menumbuhkan atau mengidentifikasi yeast dan kapang.
·
Media Plate Count
Agar (PCA)
Plate Count Agar (PCA) atau yang juga sering disebut Standard Methods Agar merupakan sebuah media pertumbuhan mikroorganisme yang umum digunakan untuk menghitung jumlah mikroorganisme total yang terdapat pada setiap sample makanan, produk susu, air limbah dan sample-sample lainnya yang biasanya menggunakan metode Total Plate Count. Penggunaan PCA sebagai media untuk menghitung jumlah total dari mikroorganisme sudah dilakukan sejak lama. Saat ini industri-industri seperti makanan, produk susu dan juga pengolahan limbah sudah menerapkan penghitungan jumlah total mikroorganisme pada sample mereka sesuai dengan standar yang ada menggunakan PCA. Komposisi PCA yaitu casein 5 g, yeast extract 2,5 g, dextrose 1 g dan juga agar 15 g.
·
Media Nutrient
Agar (NA)
NA merupakan suatu medium yang berbentuk padat yang merupakan perpaduan antara bahan alamiah dan senyawa-senyawa kimia. NA dibuat dari campuran ekstrak daging dan peptone dengan menggunakan agar sebagai pemadat. Penggunaan agar digunakan karena sifatnya yang mudah membeku dan mengandung karbohidrat yang berupa galaktam sehingga tidak mudah diuraikan oleh mikroorganisme. Ekstrak beef dan pepton digunakan sebagai bahan dasar dalam pembuatan NA karena merupakan sumber protein, nitrogen, vitamin serta karbohidrat yang sangat dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk tumbuh dan berkembang. Medium NA merupakan medium yang berwarna coklat muda yang memiliki konsistensi yang padat dimana medium ini berasal dari sintetik dan memiliki kegunaan sebai medium untuk menumbuhkan bakteri. Fungsi dari media NA yaitu untuk pertumbuhan mikroorganisme yang tidak selektif.
·
Media Kentang Agar
Media kentang agar merupakan media semi sintesis yang berfungsi untuk
menumbuhkan kapang. Media kentang agar menggunakan ekstrak kentang sebagai
sumber utama nutrisi pertumbuhan kapang. Media kentang agar terdiri dari
ekstrak dari kentang 100 gram, gula pasir 17 gram, dan agar 4 gram. Media ini
merupakan media padat karena mengandung agar.
·
Media Tauge Agar
Tauge Agar termasuk medium semi alamiah karena tersusun atas bahan alami
(tauge) dan bahan sintesis (Sukrosa dan agar). Medium ini berdasarkan
konsistensinya termasuk medium padat karena terdapat agar sebagai bahan
penyusunnya. Sedangkan berdasarkan susunan kimianya termasuk medium non
sintetik/semi alamiah. Komposisi Tauge Agar yaitu Tauge 5 g, sukrosa 3 g,
agar 0,75 g, aquades 50 ml. Tauge Agar digunakan untuk menumbuhkan khamir dan
kapang.
Daftar Pustaka:
Anisah,
2015. Media Alternatif untuk Pertumbuhan
Bakteri. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta
Benson.
2001. Microbiological Applications Lab Manual-Eighth Edition.
Burgin: The McGraw−Hill Companies.
Dwidjoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta:
Djambatan.
Hadioetomo,
R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam
Praktek. Jakarta: Teknik dan Prosedur Dasar Laboratorium. PT Gramedia
Pustaka Utama.
Hafsan,
Sukmawati E., Masri M. 2015
Penuntun
Praktikum Mikrobiologi. Makassar: Universitas Islam Negeri.
Harley and Presscot. 2002. Laboratory Exercisein Microbiology. USA.
McGraw. Hill Publisher, pp
Hendrati,
P. 2013. Prinsip Sterilisasi
Menggunakan Autoclave. Purwokerto:
Universitas Jendral Soedirman.
Partic,
L. 2008. Media pertumbuhan mikroorganisme.http://duniamikro.com.
Diakses pada tanggal 9 Maret 2017 di Makassar.
Terimakasih infonya
BalasHapusWahh, bermanfaat skalii
BalasHapusHow to Make Money Playing Money With Real Money - Work
BalasHapusIn this guide, we'll help you make a living by learning the ins and 카지노사이트 outs of money 바카라 사이트 playing games online. หาเงินออนไลน์ It's simple, just play one of